TRANSISI VIDEOGRAFIS DALAM WAYANG KULIT

  • Ranang Agung Sugihartono Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta
  • Handriyotopo Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta
  • Anung Rahman Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta
Keywords: transisi, wayang kulit, videografis, gunungan

Abstract

Pertunjukan wayang kulit merupakan salah satu khasanah budaya Nusantara yang memiliki ciri khas yang berbeda dari bangsa lain. Sebagai pertunjukan yang ditonton laksana bioskop dalam budaya Barat, wayang kulit merupakan bentuk bisokop khas Indonesia yang sudah ada sejak ratusan tahun lalu, lebih awal daripada perkembangan film di Barat. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bentuk transisi dalam pertunjukan wayang kulit yang dapat menjadi basis gaya bahasa gambar bergerak khas Indonesia. Dari penelitian ini menunjukkan bahwa pertunjukan wayang kulit sebagai rangkaian adegan wayang menyajikan sebuah cerita dan memiliki transisi antaradegan. Transisi tersebut berfungsi sebagai pembatas, penghantar/ penghubung, dan penyelaras antara adegan satu dengan adegan berikutnya sehingga membentuk cerita yang dapat dinikmati penonton. Transisi dalam pementasan wayang kulit cukup beragam bentuknya. Antara dalang satu dengan dalang lainnya memiliki beragam gaya dalam menyajikan transisi antaradegan dalam pertunjukannya, bahkan opening (adegan pembuka pementasan) pun berbeda. Transisi antaradegan berupa membayangi wayang, tarian gunungan, sisipan gunungan, menyelinap di balik gunungan, tendangan gada, dan kerawangan gunungan.

Published
2019-08-29